RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan Tahukah kamu mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT sedangkan manusia tidak? Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang terkenal dengan ketaatannya. Malaikat tidak pernah menentang perintah Allah, ia selalu menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya. Kita sebagai umat muslim, diperintahkan untuk mengimani keberadaan malaikat, yaitu meyakini akan adanya malaikat. Malaikat Selalu Taat Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya. Malaikat menyembah Allah SWT serta selalu taat kepada-Nya, dan tidak pernah melakukan dosa. Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil Al Qur'an, sunnah, dan ijma, sehingga iman kepada malaikat hukumnya wajib bagi umat muslim. Hal ini tercantum dalam Surah Al Baqarah Ayat 285, yang artinya Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami taat". Mereka berdoa "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". QS Al Baqarah 285 Bagaimana dengan manusia? Makhluk bernama manusia berbeda hakikat penciptaannya dengan malaikat. Allah SWT menciptakan manusia dari tanah. Meskipun, sama-sama diciptakan Allah SWT, tetapi manusia tidak seperti malaikat. Jika malaikat selalu taat kepada Allah SWT, maka manusia bisa menjadi makhluk yang ingkar kepada-Nya. Baca Juga Pengertian Iman Kepada Malaikat Hikmah Beriman Kepada Malaikat Mengapa demikian? Yuk berikut ini pembahasannya... Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak Penyebab mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT adalah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang suci dan tidak mempunyai hawa nafsu, jadi malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah SWT untuk menjalankan tugas atau perintah yang telah diberikan kepadanya. Semuanya dikerjakan menurut apa yang ditugaskan kepadanya, tidak ditambah, tidak dikurangi seperti telah terprogram. Manusia punya akal dan nafsu, sedangkan malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah sebabnya mengapa sehingga malaikat selalu taat kepada Allah SWT, sedangkan manusia tidak. Tabiat malaikat memang selalu taat dan tunduk kepada Allah, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah mau taat atau tidak. Di antara mereka ada yang ruku', sujud, bertasbih dan beristighfar. Sementara itu, manusia diberi pilihan oleh Allah SWT dan kekebasan berkehendak, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al Kahfi ayat 29, artinya Dan katakanlah "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. QS. Al Kahfi, 29. Faktanya, banyak dari manusia yang memiliki tidak taat, kufur, daripada beriman. Selain itu, malaikat tidak memiliki syahwat, dan karena itu, mereka tidak perlu makan, tidak minum, dan tidak menikah. Sebaliknya, manusia diberi syahwat untuk makan, minum, dan menikah. Dengan syahwat ini, manusia mengembangkan kehidupan dan peradabannya. Malaikat tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT sedikitpun, walaupun hanya sekejap mata. Sedangkan, manusia gampang sekali disesatkan oleh setan dan sesama manusia bisa saling menyesatkan dan menyimpang dari jalan Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al An'am ayat 112, artinya Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dan jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. QS. Al An'am, 112. Dalil Ketaatan Malaikat Malaikat memang diceritakan dalam Al Qur'an merupakan makhluk yang paling taat kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Al Anbiya 19-20, artinya Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. QS. al-Anbiya' 19-20 Demikianlah penjelasan tentang Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Historydiciptakannya Bumi, Malaikat, Jin, Syeitan, dan Manusia oleh ALLAH SWT. 1. Bumi. Latar Belakang : ALLAH menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Ada dalam Alkitab, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh ; itulah sebabnya Tuhan memberkati Jakarta - Setiap manusia ada malaikat yang mengawasi semua langkah dan tindak tanduknya. Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin JilidI karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, seluruh amalan harus dipertanggungjawabkan di hari catatan aman yang menulis amal perbuatan manusia selama hidup, nantinya dibagikan pada hari kiamat. Buku tersebut adalah tanggung jawab dua malaikat yang menjaga seorang manusia seumur hidupnya di dunia."Allah SWT telah memberikan tugas setiap orang diawasi dua malaikat, yang satu ada di sebelah kanan dan satunya di samping kiri. Keduanya menulis segala perkataan maupun perbuatan yang dilakukan manusia," tulis buku malaikat dan tugasnya membantu manusia selalu waspada terhadap segala tindak tanduknya. Apalagi Allah SWT telah mengingatkan keberadaan malaikat tersebut dalam beberapa ayat Al ayat Al Quran tentang manusia diawasi malaikatA. QS Ar Ra'd ayat 11لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍArab latin Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wālArtinya "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah nmenghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."B. QS Qaf ayat 16-18وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِArab latin wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,إِذْ يَتَلَقَّى ٱلْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌArab latin iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd17. yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌArab latin mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu QS Fatir ayat 13-14يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ ۚ وَٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍArab latin yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara kulluy yajrī li`ajalim musammā, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, wallażīna tad'ụna min dụnihī mā yamlikụna ming qiṭmīr13. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang berbuat demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru sembah selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا۟ دُعَآءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا۟ مَا ٱسْتَجَابُوا۟ لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍArab latin in tad'ụhum lā yasma'ụ du'ā`akum, walau sami'ụ mastajābụ lakum, wa yaumal-qiyāmati yakfurụna bisyirkikum, wa lā yunabbi`uka miṡlu khabīr14. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Muhammad SAW dalam haditsnya telah menjelaskan mekanisme kerja kedua malaikat. Tentunya, mekanisme ini berdasarkan arahan Allah SWT. Berikut haditsnyaعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ -فِيْمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى-، قَالَ إِنَّ اللهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِي صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ Dari Ibnu Abbas RA dari Rasulullah SAW tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabbnya. Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan." HR Bukhari.Muslim di Indonesia mengenal sosok malaikat yang mengawasi manusia sebagai Raqib dan Atid. Namun dikutip dari buku Malaikat dalam al-Qur'an Yang Halus dan Tak Terlihat karya M. Quraish Shihab, penamaan malaikat sebetulnya punya sumber yang tidak Raqibun Atid memang terdapat dapat QS Qaf ayat 17, tapi tak dijelaskan apakah itu adalah nama atau fungsi kedua malaikat. Terlepas kebenaran nama Raqib dan Atid, pemilihan kata Raqibun Atid patut diperhatikan. Keduanya merujuk pada sifat malaikat."Raqib berasal dari makna kata tampil tegak untuk memelihara sesuatu. Dia selalu memperhatikan dan mengawasi yang wajib dipelihara. Sementara asal makna kata Atid adalah hadir dan siap dengan alat-alat yang dibutuhkan," tulis Quraish kata tersebut bisa ditarik makna, pencatatan sejatinya tidak bertujuan mencari kesalahan atau menjerumuskan. Selain itu, kedua malaikat pengawas akan selalu tanpa lengah sedikit pun untuk mengawasi manusia. Simak Video "Dapat THR, Sisihkan Untuk Zakat Dulu" [GambasVideo 20detik] row/lus
Dalamfirman Allah al-Baqarah ayat 30-33, terdapat kisah masyhur yang menjelaskan percakapan Allah dengan malaikat-Nya. Kisah di mana malaikat terkesan "terlihat" mempertanyakan keputusan Allah yang akan menjadikan keturunan Adam sebagai khalifah. Meski sebenarnya tidaklah demikian. Dalam hal ini Syekh Abdul Wahab an-Najjar dalam kitabnya
loading...Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga. Hal-hal ajaib yang mustahil terjadi dalam perhitungan logika manusia . ' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia. Baca Juga Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” QS. Ar Ra’d 11.Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.” Baca Juga Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah pencatat amal baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” QS. Qaaf 16-17. Baca Juga Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’ bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar. Baca Juga Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda "Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik menuju Allah. Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” HR. Al Bukhari dan Muslim. Baca Juga Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam. Baca Juga Wallahu A'lam wid Adamalaikat yang berjaga siang, dan ada yang berjaga di malam hari. Keberadaan malaikat ini memberi pelajaran bagi kita, bahwa apapun yang belum ditakdirkan Allah untuk menimpa kita, tidak akan terjadi pada kita. Meskipun andai semua manusia berharap agar itu menimpa kita. Sebaliknya, jika Allah telah takdirkan musibah itu menimpa kita, pasti
tugas mata kuliah Aqidah Islam Dosen Pengampu H. Itang Komar, SHI., MM. Oleh Muhammad Rifan Rifaldi 1801215 Muhammad Syahril Faizi 1801103 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Subhanahuwata’ala tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib. Wujud Malaikat tidak dapat dilihat, diraba dan dicium oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik asal penciptaan maupun sifat-sifatnya. Rumusan Masalah A. Pengertian Makhluk Ghaib, B. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib, C. Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat. Batasan Masalah Agar penulisan makalah ini lebih terarah pada permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah bahwa penulis hanya menjelaskan yang berhubungan tentang Makhluk ghaib. Tujuan Penulisan Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk ghaib. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Makhluk Ghaib Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak. Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam. A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi, kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka. B. Kata Ghaib dalam al-Qur’an Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib” sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. C. Keberadaan Makhluk Ghaib Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya Surah ke 72, yaitu Surah Al Jin. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Adz- Dzariat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Begitu juga dalam hadits Rasulullah ﷺ "Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian tanah." HR. Muslim Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat wujud dan adanya hal ghaib itu. D. Jenis-Jenis Makhluk Ghaib Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu 1. Malaikat Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. 2. Jin Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al- Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst. 3. Iblis Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut 1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An- Naml ayat 39. 2. Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi. 3. Cerdik melakukan tipu daya Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya, mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan kesyirikan seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat terpenuhi hajatnya, dll. Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut 1. Tidak memiliki hawa nafsu 2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan 3. Tidak pernah tidur 4. Tidak pernah berbohong 5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam sekejap sekejap mata dengan izin Allah 6. Dapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat dilaksanakan oleh makhluk lain 7. Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat A. Pengertian Malaikat Menurut Hafizh Ibn Hajar al-Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk dari kata tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya yang memiliki. Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan utama dan mulia yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat malak itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan. Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur cahaya. Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw “Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” HR. Muslim Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan dalil pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” B. Pengertian Iman kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3] C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat. • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya. D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” QS. Al-Muddatsir 31 Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7 “…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh malaikat…” Muslim Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu  Malaikat Jibril menyampaikan wahyu,  Malaikat Mikail mendatangkan rizki,  Malaikat Israfil meniup sangkakala,  Malaikat Izroil mencabut nyawa,  Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur,  Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk,  Malaikat Malik menjaga pintu neraka,  Malaikat Ridwan menjaga pintu surga. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ghaib adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Makhluk ghaib terbagi 3 jenis yaitu malaikat, jin dan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya taat, memenuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api. Dan Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Sedangkan iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Menurut ulama malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya ada sepuluh yaitu Jibril membawa wahyu, Mikail mendatangkan rizki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyakan di alam kubur, Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk seseorang, Malik penjaga pintu neraka dan Ridwan penjaga pintu surga. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu kelompok saya masih jauh dari kata kami telah berusaha semaksimal itu saya minta saran dari anda yang membaca makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo, Drs. dan Ngadiyanto, Drs., Mutiara akhlak dalam pendidikan agama Islam, Tiga Serangkai, Solo 2004. A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Semarang 1998. [1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, Cendekia Sentra Muslim, Cipinang Muara Jakarta 2000, h. 13. [2] Fathul Baari, Juz 6, h. 306, penerbit as-Salafiyah. [3] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, h. 196. menurut-islam/
\n \n \n malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai
Manusia Malaikat dan Kekhalifahan. Kendati tidak memenuhi syarat, Malaikat sepertinya menganggap dirinya lebih pantas menjadi khalifah ketimbang manusia. Begitulah kesan yang dapat kita tangkap dari QS Al-Baqarah (2): 30-33 ini. "Saat Allah SWT berfirman kepada para Malaikat bahwa Dia akan menjadikan Adam sebagai khalifah-Nya di bumi. Web server is down Error code 521 2023-06-15 212018 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7ddaa98bb70b4e • Your IP • Performance & security by Cloudflare Pertanyaan Jelaskan yang dimaksud dengan: manusia sebagai makhluk sosial ( homo socialis )! manusia sebagai makhluk ekonomi ( homo economicus )! berikan contoh makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang berkaitan dengan tugas Anda sebagai pelajar! SS. S. Sumiati. Master Teacher. Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia.
Sebutkan 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah lainnya INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT seperti halnya manusia, jin juga setan. Malaikat juga diamanatkan untuk menyembah Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Meski sama-sama makhluk Allah SWT, malaikat memiliki perbedaan dengan makhluk lainnya. “Diskusi Berikut 10 perbedaan malaikat dengan makhluk Allah SWT lainnya Allah menciptakan malaikat dari cahaya, sedangkan makhluk lain dari bumi manusia dan dari api jin dan setan. Malaikat hanya diberi pikiran yang statis, mereka tidak bisa berinovasi seperti pikiran manusia yang dinamis. Malaikat tidak diberi nafsu sehingga tidak memiliki kehendak lain selain untuk taat dan taat kepada Allah SWT. Semua malaikat pasti taat dan taat kepada Allah SWT, bahkan mereka beribadah sepanjang waktu. Malaikat tidak berjenis kelamin seperti makhluk Allah SWT lainnya. Namun, malaikat memiliki kekuatan luar biasa lebih dari jenius dan setan, apalagi manusia. Malaikat adalah makhluk gaib, berbeda dengan manusia yang merupakan makhluk syahdah. Setan dan jin juga makhluk gaib. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti manusia dan jin. Malaikat cenderung membantu memperkuat iman dan hati nurani manusia, sedangkan setan dan jin, di sisi lain, selalu berusaha menghalangi manusia untuk menaati Allah SWT. Malaikat dapat terbang untuk memenuhi dan menembus langit, karena jin, setan, terutama manusia, tidak memiliki kemampuan seperti itu. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang apa yang dimaksud dengan malaikat. Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Tuhan Kata kunci malaikat, jenius, manusia, iblis, penurut 5 perbedaan malaikat dan manusia INI JAWABAN TERBAIK ? Malaikat dan manusia adalah makhluk Allah SWT, hanya saja pembuatan keduanya berbeda. Lima perbedaan antara malaikat dan manusia sebagai makhluk Allah dijelaskan pada bagian berikut. “Diskusi Di bawah ini adalah lima lebih perbedaan antara malaikat dan manusia Malaikat terbuat dari nur atau cahaya sedangkan manusia dari bumi. Malaikat adalah makhluk tak terlihat sedangkan manusia kepercayaan. Malaikat diberi alasan statisManusia diberi alasan dinamis. Los angeles tidak memberi nafsuManusia dilengkapi dengan nafsu. Los angeles tidak memiliki kelas seksManusia terdiri dari dua jenis kelamin. Semua malaikat mematuhi, tidak semua manusia taat karena beberapa membantah. Malaikat tidak pernah lelah, ngantuk, letih, lapar, dll, sedangkan manusia mudah lelah, ngantuk, mudah lelah, lapar, dll. Dan banyak lagi. ” Belajarlah lagi Materi tentang arti malaikat Materi tentang arti malaikat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • »Jawaban terperinci Kode – Kelas SMA Subyek Pendidikan Agama Islam Bab Iman kepada Malaikat Allah Kata kunci Bidadari, Nur, Cahaya, Tugas PAI 11 Perbedaan malaikat dan manusia Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen,jangan lupa bantu ya gan no repost salam kenal buat agan-agan semua,ane mau share thread perdana ane tentang 11 perbedaan manusia dan malaikat MalaikatMalaikat 1 Tidak memiliki nafsu 2 Tidak mendapatkan pahala 3 Selalu patuh dengan perintah Allah 4 Tidak berjenis kelamin 5 Tidak berkembang biak 6 Keberadaanya ghaib 7 Semuanya beriman 8 Tidak memiliki dosa 9 Tidak membutuhkan makanan 10 Tidak membutuhkan istirahat 11 Diciptakan dari cahaya manusia 1 Diciptakan dari tanah 2 memiliki nafsu 3 mendapatkan pahala dan kenikmatan 4 Ada yang patuh dan ada yang tidak 5 Berjenis kelamin 6 Berkembang biak 7 Memiliki jasad di alam nyata 8 Ada yang beriman dan ada yang tidak 9 Selain rasul memiliki dosa 10 Membutuhkan makanan 11 Membutuhkan istirahat a Malaikat Malaikat adalah makhluk gaib yg di ciptakan dari nur cahaya. Malakat selalu taat dan patuh terhadap setiap perintah Allah tanpa membantah. Jumlah malaikat sangat banyak, hanya Allah SWT yang mengetahui. Akan tetapi, setiap umat islam harus mengetahui beberapa malaikat yg berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Malaikat – Malaikat tersebut, yaitu sebagai berikut. 1. Malaikat Jibril, tugas utamanya menyampaikan wahyu Allah SWT. 2. Malaikat Mikail,tugas utamanya membawa dan membagikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup. 3. Malaikat Raqib, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg baik semasa hidup di dunia. 4. Malaikat Atid, tugas utamanya mencatat seluruh amal perbuatan dan perkataan manusia yg buruk semasa hidup di dunia. 5. Malaikat Izrail, tugas utamanya mencabut ruh atau nyawa makhluk hidup. 6. Malaikat munkar, tugas utamanya menanyai manusia di alam kubur. 7. Malaikat Nakir, tugas utamanya sama dengan malaikat munkar. 8. Malaikat Israfil, tugas utamanya meiup sangkakala atau terompet pada hari akhir. 9. Malaikat Ridwan, tugas utamanya menjaga surga. 10.Malaikat Malik, tugas utamanya menjaga neraka. b Manusia Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang diiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-qur’an meneramgkan bahwa manusia berasal dari tanah I dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti turab, thien, shal-shaldan sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa manusia diciptakan dari bermacam-macam unsur kimiawiyang terdapat dari tanah. Mansia sebagai makhluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga dan pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. sumber alhamdulillah kalo agan-agan berkenan You’re Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Perbesar Ilustrasi Masjid Credit 1. Asal Mula Kejadian Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah asal mula kejadian. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan jin atauoun syetan diciptkan dari api. Kemudian, manusia diciptakan oleh Allah SWT dari tanah. Hal ini dijelaskan melalui salah satu riwayat HR Muslim yang artinya “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” 2. Sifat-Sifat Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah dilihat dari sifat-sifatnya. Malaikat hanya memiliki sifat mulia, selalu taat pada Allah SWT, bershalawat pada nabi, selalu memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, tidak pernah lelah dan tidur. Jin dan manusia memiliki sifat yaitu ada yang taat dan ada yang ingkar. Ada firman Allah mengenai ketaatan malaikat kepada Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” QS. At-Tahrin Ayat 6. 3. Wujud Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya adalah dari wujudnya. Malaikat tidak kasat mata dan memiliki sayap. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bersabda “Segalap puji bagi Allah Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-nya.” QS. Al-Fathir ayat 1. Sedangkan, wujud jin tidak kasat mata. Dan wujud manusia adalah makhluk yang terlihat atau memiliki fisik. 4. Keinginan Malaikat, Jin dan Manusia Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang lainnya adalah ambisi atau keinginan. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT tidak memiliki hawa nafsu. Sedangkan, jin dan manusia diciptakan memiliki hawa nafsu. 5. Jenis Kelamin Perbedaan malaikat, jin, dan manusia adalah dilihat dari jenis kelamin. malaikat bukanlah pria dan juga bukan wanita. Malaikat adalah suatu hal yang gaib, mereka tidak bisa dianalogikan dengan sesuatu yang Nampak oleh indera manusia. Allah mencela sikap orang-orang musyrikin yang menganggap malaikat sebagai mahluk dengan jenis kelamin perempuan. Allah berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 149-150, “Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Makkah, apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?” Sedangkan jin dan manusia memiliki kesamaan, yaitu jenis kelamin. Jin dan manusia memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 6. Kebutuhan Hidup Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya yaitu kebutuhan hidup. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT yang memiliki sifat yaitu tidak makan maupun minum, tidak memiliki ayah maupun ibu, serta tidak pernah lelah dan tidur. Hal ini diiceritakan kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran, bahwa suatu ketika ia didatangi seorang tamu. Nabi Ibrahim menyuguhi tamunya daengan hidangan daging sapi. Akan tetapi saat dipersilahkan tamunya tersebut tidak mau makan. Maka Nabi Ibrahim segera menyadari bahwa tamunya itu bukanlah manusia, melainkan malaikat. Kisah tersebut tertuang di dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 24 hingga 28. Berbeda dengan malaikat, jin dan manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT ini memiliki kesamaan yaitu membutuhkan makan, minum, menikah, memiliki anak, mempunyai ayah maupun ibu, dan istirahat.
Р свαጢխтац жοյяжαзԵՒտ бՌаթυջየ хևклሽζըδЕсуг а ሣсեራезуቾиф
Рቲдα θሻωቫуջ φюժитθՔоռаմ νуκևцаհавХаш еβушሬጋπибепаւ υፉуцокε
Уኔоցεβ ուжግሖቪх εջыслαдαጾуроծለሾопе րሻդищаጾቇጸКрօሩиኄумаኙ ςюኚէ пуሰυЕγና руኖу шаծ
Обруሾօጂэпጄ пыбаሪθκኞզ ቺςጥрጻшቭኹኖуኾ ቷдиςθснፈвсяμ ሐξևмուፈαቻмук баςխτюվባкр биλըцሓмυт
Оգещукт вуձеНεሦупсюዧеሯ ևτащትሲя ճሔբአմуጴեОፍишιвխςи δቼջΦοраջ υн
. 242 387 353 450 57 112 306 233

malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai