Biografi Baden-Powell – Bapak Kepanduan Pramuka DuniaBaden-Powell, dunia mencatat bahwa beliau adalah pendiri gerakan kepanduan untuk pertama kalinya dalam kehidupan di dunia ini. Pramuka yang kita kenal sekarang ini itu terinspirasi dari gerakan kepanduan yang dibuat oleh kepanduan itu memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya untuk menjadi orang yang memiliki jiwa kesatria, gagah berani, dan suka menolong sesama sendiri memiliki beberapa pandu antara lain Hizbul Wathan HW, Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij NATIPIJ dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie INPO.Tepat pada tahun 1961 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961, semua pandu-pandu yang disebutkan diatas melebur jadi satu dengan nama Pramuka Praja Muda Karana yang memiliki arti “Jiwa Muda yang Suka Berkarya.”Robert Stephenson Smyth Powell atau yang kita kenal dengan nama Baden-Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di Paddington, itu seorang pendeta sekaligus seorang dosen yang mengajar geometri di Universitas Oxford, yang bernama Baden-Powell, sedangkan ibunya bernama Henrietta Grace Smyth Ayahnya meninggal ketika Stephe Nama panggilan Baden-Powell semasa kecil berusia tiga kematian ayahnya, Stephe diasuh oleh ibunya. Stephe sendiri berkata mengenai ibunya bahwa “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”Stephe sendiri bersekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Dia juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di Baden-Powell di Dunia KetentaraanTahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan Hussars ke-13 di India. Pada tahun 1895 dia pergi ke Afrika untuk tugas dinas kemudian kembali lagi ke India selesai menyelesaikan pada tahun 1896, Baden-Powell ditugaskan ke Matabele di Rhodesia Selatan Zimbabwe sebagai Kepala Staf selama Perang Matabele Matabele inilah, Badan-Powell bertemu dengan seseorang yang akhirnya menjadi sahabatnya, yaitu Frederick Russel Burnham, seorang tentara yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Pengintai hanya itu, di Matabele inilah Baden-Powell banyak menemukan inspirasi untuk membuat sistem pendidikan kepanduan. Dia menyadari bahwa kondisi peperangan dan alam di Afrika itu berbeda dengan hal itu, Badan-Powell bersama dengan sahabatnya merencanakan program pelatihan bagi pasukan tentara Inggris agar mampu untuk latihan tersebut diberikan untuk anak-anak muda, yang di mana latihan tersebut berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri bagi para pemuda-pemuda tahun berselang selama Perang Boer II. Badan-Powell ditempatkan di kota kecil yang bernama Mafeking, di sana terdapat sebuah kelompok yang bernama The Mafeking Cadet Mafeking Cadet Corps itu merupakan sekelompok anak muda yang bertugas membawakan pesan untuk pasukan lain, kelompok ini tidak berpengalaman dalam berperang, namun mereka berhasil mempertahankan kota dari lawan. Kejadian hal tersebut yang menjadi salah satu faktor yang membantu Baden-Powell dalam membuat materi kembali ke Inggris dengan mendapati buku dia tulis yang berjudul Aids to Scouting telah menjadi buku terlaris yang sudah digunakan oleh para guru dan organisasi juga menulis buku yang berjudul Scouting for Boys yang diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid. Para anak-anak remaja membentuk Scout Troops beserta juga gerakan pramuka. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boy's memutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral. Beliau kemudian melayani negaranya dengan memajukan gerakan pada tahun 1912, Badan-Powell bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Olave Soames yang kemudia menjadi istrinya. Mereka bertemu di atas kapal dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka berdua melangsungkan pernikahan pada tanggal 30 Oktober 1912, dengan memiliki tiga orang anak yang bernama Arthur Robert Peter, Heather Grace, dan pramuka berkembang begitu pesat, bahkan pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 Academy of Sweden memberikan penganugerahan kepada Baden-Powell dan semua gerakan pramuka hadiah Nobel Perdamaian pada tahun mulai mengalami beberapa masalah dengan kesehatannya yang membuatnya pindah ke Kenya. Kemudian pada tanggal 8 Januari 1941, beliau meninggal dan dimakamkan di Kenya dekat dengan Gunung Buku Kepanduan oleh Baden-PowellSemasa hidupnya selain dikenal sebagai tentara, Baden-Powell juga sangat suka dalam menulis buku, apalagi buku yang membahas mengenai kepanduan, berikut ini beberapa buku yang sudah ditulis oleh Baden-Powell semasa for Boys – Tahun 1908Yarns for Boy Scouts – Tahun 1909The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire – Tahun 1912Boy Scouts Beyond The Sea My World Tour – Tahun 1913The Wolf Cub's Handbook – Tahun 1916Girl Guiding – Tahun 1918Aids to Scoutmastership – Tahun 1919What Souts Can Do More Yarns – Tahun 1921Rovering to Succes – Tahun 1922Scouting and Youth Movements – Tahun 1929Scouting Round the World – Tahun 1935Seperti dengan orang-orang yang telah memiliki jasa dalam peradaban ini, maka Badan-Powell layak untuk terus dihormati dan juga terus dikenang jasa-jasa nya bagi peradaban sekarang ini karena beliau lah Pramuka sekarang ada.
Padatahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota yang di Pengepungan Mafeking. Beberapa buku bertema militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di Afrika tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku sebelumnya, ia menulis Scouting for Boys, yang Sejarah Bapak Pramuka Dunia – Bagi seorang yang aktif dalam kegiatan pramuka tentunya tidak asing jika mendengar nama Baden Powell, yaitu seorang bapak pramuka dunia. Sebelum dijuluki dengan sebutan itu, ia juga memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Powell. Baden Powell adalah yang pertama kali membuat organisasi pramuka berkembang pesat hingga mendunia. Baden Powell selain menjadi bapak pramuka dunia, ia juga sebagai letnan satu umum dari tentara Inggris. Berikut adalah ebook seri toko dunia ke-26. Ebook ini membahas mengenai seluk beluk dari Lord Baden Powell, Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sejarah singkat dari bapak pramuka dunia ini, mari kita simak ulasan berikut ini. Biodata dan Profil Baden Powell si Bapak Pramuka DuniaKarier KemiliteranBaden Powell Kembali ke InggrisPemberian Gelar Kepada Baden Powell Biodata dan Profil Baden Powell si Bapak Pramuka Dunia Boden Powell memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Powell. Ia juga memiliki banyak julukan lain seperti, Baden Powell, Baden-Powell, Robert Baden Powell, B-P, Lord Boden Powell, Impeesa, Bathing-Towel, M’hala Panzi, Katankye, The Chief Scout of The World, Baron, Ste, Stephe, Steevie, dan Stephenson. Ia dilahirkan di Paddington, London, pada tanggal 22 Februari 1857. Nama aslinya ada lah Robert Stephenson, sedangkan nama Smyth berasal dari nama gadis dari ibunya, lalu dijuluki Baden Powell karena nama ayahnya yang merupakan seorang pendeta dan seorang Savilian yang mengajar geometri di Oxford University. Ayah ibunya yaitu, Boden Powell dan Henrietta Grace Smyth menikah pada 3 September 1842. Mereka memiliki 10 anak, Boden Powell merupakan anak ke 8 dari 10 bersaudara. Ayah Baden Powell meninggal ketiga ia berusia 3 tahun. Setelah ayahnya meninggal, ibunya mengubah nama keluarga menjadi Baden Powell sebagai penghormatan kepada ayahnya serta untuk mengurus anak-anaknya sendirian yang terpisah dari sepupu dan saudara. Setelah ayahnya meninggal kesepuluh saudara termasuk dia dibiayai oleh ibunya. Ibunya memiliki kepercayaan diri bahwa ia bisa membuat anak-anaknya berhasil seorang diri. Hingga pada saat itu Baden Powell mengatakan bahwa “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya” pada tahun 1933. Baden Powell memiliki pendidikan awal di sekolah Rose Hill School, Tunbridge Wells. Setelah itu ia mendapatkan beasiswa dan melanjutkan sekolahnya di Charterhouse. Di sekolahnya ia diperkenalkan dengan kecakapan dalam kepanduan, yaitu seperti berburu, memasak hewan, serta banyak melakukan kegiatan di hutan yang merupakan kawasan terlarang. Karena sudah diperkenalkan dengan kegiatan kepanduan, ia bersama saudaranya sempat melakukan kegiatan pelayaran dengan bermain kano pada saat liburan. Karier Kemiliteran Ketika Baden Powell bersekolah ia bukan anak yang baik dalam bidang akademik. Namun, pada saat dia mengikuti seleksi untuk masuk tentara, ia masuk pada peringkat kedua dari ratusan peserta yang melamar menjadi tentara. Kemudian pada tahun 1876, Baden Powell bergabung dengan Hussars ke-13 yang ada di India. Pada tahun 1880 Baden Powell berlatih untuk menguasai kemahirannya dalam hal kepanduan dengan Raja Zulu Dinizulu di Provinsi Natal, Afrika Selatan. Sejak saat itu ia diberikan penghargaan karena keberaniannya. Lalu pada tahun 1895 ia bertugas di khusus yang ada di Afrika dan kembali lagi ke India pada tahun 1897 untuk memimpin pasukan Dragoon ke-5. Pada tahun 1896, Boden Powell ditugaskan ke Matabele, Rhodesia Selatan atau sekarang dikenal dengan Zimbabwe. Ia ditugaskan sebagai kepala staf di bawah pimpinan Jenderal Frederick Carrington dalam perang Matabele yang kedua. Dalam masa itu juga ia bertemu dengan seseorang yang menjadi sahabat karibnya, yaitu Frederick Russell Burnham, seorang tentara kelahiran Amerika Serikat yang menjabat sebagai pasukan pengintai Inggris. Baden Powell mendapatkan pengalaman yang penting ketika berada di sana. Bukan hanya karena ia memimpin dalam misi yang penting, namun ketika ia di sana ia mendapatkan inspirasi untuk membuat sistem kepanduan. Bahkan pada saat menjadi tim pengintai di Lembah Matobo, ia mendapatkan pelajaran dari Burnham mengenai woodcraft. Woodcraft ini memberikan inspirasi kepada Baden Powell untuk menyusun kurikulum dan kode kehormatan kepanduan. Keahlian tersebut yang menjadi cikal bakal dari keterampilan kepramukaan. Mereka berdua mengakui bahwa kondisi alam dan perang di Afrika sangat berbeda dengan di Inggris. Jadi mereka merencanakan program pelatihan bagi pasukan Inggris untuk beradaptasi. Program pelatihan ditujukan untuk kaum muda, isinya sarat dengan materi tentang penjelajahan, trekking, camping dan pengembangan harga diri. Pada saat itu juga pertama kalinya Baden Powell menggunakan topi khasnya Burnham mirip dengan topi koboi sebagai tanda pengenal dan masih dipakai oleh Pramuka di seluruh dunia. Selain itu, Baden Powell juga menerima terompet kudu, perlengkapan dalam Perang Ndebele. Terompet ditiup setiap pagi untuk membangunkan para peserta Perkemahan Pramuka pertama di Kepulauan Laut Coklat. Tiga tahun kemudian di Afrika Selatan selama Perang Boer Kedua. Baden Powell ditempatkan di sebuah kota kecil bernama Mafeking dengan jumlah pasukan Boer yang jauh lebih banyak daripada di lokasi sebelumnya. Korps Kadet Mafeking adalah sekelompok pemuda yang bertugas menyampaikan berita kepada pasukan lain. Meski tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi musuh, mereka berhasil melawan musuh dan mempertahankan kota 1899-1900, dan kejadian ini juga menjadi salah satu faktor yang menginspirasi Baden Powell untuk menghasilkan materi pengintaian. Semua orang dalam regu menerima tempat tidur hadiah dalam bentuk jarum kompas yang dikombinasikan dengan panah. Tempat tidur ini berbentuk bunga bakung, logo yang masih digunakan sampai sekarang sebagai logo organisasi pramuka di banyak negara di dunia. Di Inggris, seseorang membaca berita tentang prestasi Baden Powell dalam kepemimpinan Mafeking Army, sehingga ia menjadi “pahlawan nasional” di negara asalnya. Itu adalah bonus karena buku kecil yang ditulisnya, “Aids to Scouting”, menjadi laris terjual. Saat kembalinya ke Inggris, ia menemukan bahwa bukunya telah menjadi populer dan banyak digunakan oleh para guru yang melatih siswa mereka, serta orang-orang muda yang aktif dalam organisasi. Untuk itu, ia diminta untuk menulis ulang bukunya agar mudah dipahami anak muda, terutama bagi anggota Brigade Anak, organisasi pemuda besar yang bernuansa militer. Baden Powell mulai berpikir bahwa kemungkinan ini bisa jauh lebih besar. Ia mulai mempelajari bahan-bahan lain yang dapat digunakan sebagai perlengkapan Pramuka. Pada bulan Juli 1906, Ernest Thompson mengirim Seton Baden Powell salinan bukunya The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton adalah orang Kanada yang lahir di Inggris dan tinggal di Amerika Serikat. Dia bertemu Baden Powell pada Oktober 1906 dan mereka bertukar pikiran tentang program pelatihan pemuda. Pada tahun 1907, Baden Powell menulis draft buku berjudul Boy Patrols. Untuk menguji idenya, pada tahun yang sama ia mengumpulkan 21 anak muda dari berbagai latar belakang diundang oleh berbagai sekolah anak di London, yaitu Unit Brigade Poole, Parkstone, Hamworthy, Bournemouth dan Winton Boys dan menyelenggarakan kamp selama seminggu. di Brownsea. Pulau, Pelabuhan Poole, Dorset, Inggris. Metode yang digunakan di kamp tersebut adalah dengan membiarkan para pemuda mengorganisir kelompoknya sendiri dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dan memilih salah satu anggota kelompok untuk dipimpin. Pada saat di Brownsea tahun 1908. Pada musim panas 1907, Baden Powell mengadakan promosi dan review buku barunya “Scouting for Boys.” Dia tidak hanya menulis ulang buku “Aids to Scouting”, yang memiliki lebih banyak perlengkapan militer. Dalam buku baru, aspek militer diminimalkan dan diganti dengan teknik non-militer terutama teknik bertahan hidup seperti pionir dan eksplorasi. Ia juga menggunakan prinsip pendidikan yang inovatif, metode pramuka metode kepramukaan. Ia juga kreatif dalam mengembangkan game-game menarik sebagai sarana pendidikan mental. Scouting for Boys awalnya diperkenalkan di Inggris pada Januari 1908 dalam 6 volume. Pada tahun yang sama, buku itu dicetak dalam bentuk buku lengkap. Hingga hari ini, buku tersebut berada di nomor 4 dalam daftar buku terlaris di dunia sepanjang masa. Baden Powell awalnya diminta sebagai “pembangun” organisasi The Boys Brigade yang didirikan oleh William A. Smith. Karena popularitasnya yang semakin meningkat dan tulisannya tentang petualangan di alam terbuka, banyak pemuda mulai membentuk kelompok Pramuka, dan Baden Powell “dibanjiri perintah” untuk melatih kelompok-kelompok tersebut. Sejak saat itu, gerakan kepanduan berkembang secara pesat. Buku ini berisi tentang pengetahuan umum kepramukaan, tanda kecakapan umum tku, tanda kecakapan khusus tkk, pakaian harian, atribut pramuka, tanda pengenal gerakan pramuka, semaphore, morse, sandi-sandi. berkemah, api unggun, kompas, orentasi medan, peta pita, baris berbaris, pertolongan pertama pada kecelakaan p3k, pionering, dan daftar istilah dalam gerakan pramuka. Baden Powell Kembali ke Inggris Setelah kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden Powell memutuskan untuk menulis ulang “Aids to Scouting” untuk melayani audiens muda dan mendirikan sebuah kamp di Pulau Brownsea pada tahun 1907 dengan 22 anak laki-laki dari berbagai asal untuk menguji idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid. Para pemuda secara spontan mendirikan “Scout Troops” dan gerakan pramuka lahir secara kebetulan, pertama di tingkat nasional, kemudian di tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang bersama dengan Boy’s Brigade. Pertemuan untuk semua penjelajah terjadi pada tahun 1908 di Crystal Palace di London, di mana Baden-Powell menemukan gerakan kepanduan pertama. Pandu Puteri didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan adik Baden Powell, yaitu Agnes Baden Powell. Meskipun ia bisa menjadi panglima tertinggi, Baden Powell memutuskan pada tahun 1910 untuk berhenti menjadi tentara dengan pangkat letnan jenderal. Setelah Raja Edward VII mengusulkan kepada Baden Powell agar melayani negara dengan memajukan Pramuka. Pada Januari 1912, Baden Powell bertemu calon istrinya Olave Soames di atas kapal penumpang Arcadia . dalam perjalanan ke New Know York untuk Tur Pramuka Dunia. Olave berusia 23 tahun, Baden Powell 55 dan mereka memiliki tanggal lahir yang sama. Mereka bertunangan pada bulan September tahun itu dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden Powell, karena ada perbedaan usia pada waktu itu. Untuk menghindari campur tangan pers, mereka diam-diam menikah pada 30 Oktober 1912. Baden-Powell dikatakan hanya memiliki satu hubungan lagi dengan wanita pertunangannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon. Karena Baden Powell menikah, British Boy Scouts masing-masing menyumbangkan satu sen dan membelikan Baden Powel hadiah pernikahan, yaitu mobil merek Rolls Royce. Buku ini berisi materi dasar kepramukaan lengkap yang ditulis secara runtut dengan gaya bahasa yang lugas sehingga begitu enak dibaca. Buku lni bisa digunakan oleh anggota pramuka sebagai buku panduan praktis. Dengan buku ini. kita bisa mengikuti kegiatan pramuka dengan lancar dan mudah. Pemberian Gelar Kepada Baden Powell Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Baden-Powell menjadi sukarelawan untuk Departemen Perang. Tidak ada tanggung jawab yang diberikan kepadanya karena, seperti yang dikatakan Lord Kitchener, “dia dapat dengan mudah mendapatkan beberapa divisi umum, tetapi dia tidak dapat menemukan orang yang mampu melanjutkan pekerjaan baik Pramuka.” Baden Powell dikabarkan terlibat dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha menyebarkan mitos tersebut. Baden Powell menerima gelar Baronet pada tahun 1922, Robert Baden Powell menerima gelar Bangsawan dari Raja George V pada tahun 1929 dan memperoleh gelar “Lord Baden Powell” dari Gilwell. Gilwell Park adalah tempat pelatihan bagi para pemimpin pramuka internasional. Baden Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem kehormatan Inggris oleh Raja George pada tahun 1937 karena ia memenangkan Hadiah Perdamaian Watteler dan menerima 28 gelar lainnya dari beberapa negara asing. Ia menulliskan sajak bagaimana cara mengucapkan namanya dengan sajak seperti berikut. “Man, Nation, Maiden Please call it Baden. Further, for Powell Rhyme it with Noel.” Di bawah upaya gigih gerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 ada lebih dari satu juta Pramuka di 32 negara; Pada tahun 1939, jumlah Pramuka melebihi 3,3 juta orang. Keluarga Baden Powell memiliki tiga anak seorang putra dan dua putri yang menerima gelar doktor kehormatan pada tahun 1929; putranya menggantikan ayahnya pada tahun 1941. Yang pertama Peter, kemudian baron kedua Baden Powell 1913-1962, Lalu Hon, Heather Baden Powell 1915 – 1986, dan BadenPowell 1917-2004, yang menikah dengan Gervase Charles Robert Clay pada tahun 1936 lahir 1912 dan memiliki 3 putra dan 1 putri. Tak lama setelah pernikahan, Baden Powell memiliki masalah kesehatan dan beberapa penyakit. Dia menderita sakit kepala terus-menerus yang oleh dokternya diyakini sebagai gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah dia berhenti tidur dengan Olave dan pindah ke kamar baru di balkonnya. Pada tahun 1934 prostatnya diangkat dan pada tahun 1939 ia pindah ke sebuah rumah yang ia bangun di Kenya, negara yang ia kunjungi untuk beristirahat. Dia meninggal dan dimakamkan pada 8 Januari 1941 di Pain dekat Gunung Kenya di Kenya. Pada tahun 1938, Akademi Kerajaan Swedia menganugerahi Lord Baden Powell dan seluruh Gerakan Pramuka Hadiah Nobel Perdamaian 1939. Namun, pada tahun 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak memberikan penghargaan untuk tahun itu karena pecahnya Perang Dunia II. Gerakan Pramuka merayakan 22 Februari sebagai Hari BP, hari ulang tahun Robert dan Olave Baden Powell, untuk memperingati jasa Pemimpin Pramuka dan Pandu Puteri Dunia. Grameds, itulah penjelasan singkat mengenai sejarah dari bapak pramuka dunia. Jika kalian aktif mengikuti pramuka tentunya sudah tidak asing mendengar nama Baden Powell. Tidak hanya tahu namanya, dengan membaca artikel ini kalian bisa mengenal lebih dalam bagaimana awal pramuka terbentuk dari seorang Baden Powell. Bagi kalian yang ingin belajar mengenai kepramukaan dan pembelajaran lainnya, kalian bisa membeli dan membaca buku dari Gramedia. Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku berkualitas untuk kebutuhan kalian. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga! Buku ini berisi materi pramuka lengkap yang bisa digunakan oleh anggota pramuka sebagai buku panduan praktis, Dengan buku ini, kita bisa mengikuti kegiatan Pramuka dengan lebih lancar lagi. Tak hanya itu, kita juga bisa cepat menguasai keterampilan-keterampilan yang diajarkan. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Bukuapa yang ditulis oleh Boden Powell yang menjadi masterpiece ( scouting for boys ) 26. Didalam try satya ada enam kewajiban ( terhadap tuhan,Negara kesatuan,pancasila,sesama hidup,masyarakat,dasa dharma) 27. Dikota manakah mencetuskan nama kepanduan ( banjarnegara, banyumas, jateng ) PRAMUKADIY — Bapak Pandu Dunia, Baden Powell semasa hidupnya juga menuliskan berbagai buku. Buku yang ia tulis banyak yang merupakan cerita-cerita pengalamannya selama aktif menjadi militer, tentang sebuah kegiatan, serta hal lainnya berkaitan dengan kelompok atau organisasi. Setidaknya ada 30 judul buku yang ditulis oleh Baden Powell semasa hidupnya. Tulisannya yang fenomenal dan berkaitan erat dengan pendirian kepanduan adalah Scouting For Boys, Aids To Scouting, dan Rovering to Succes. Berikut ini adalah buku-buku yang ditulis oleh Baden Powell, On vedatte 1883 Recinnaissance and Scouting 1885 Cavalry Instruction 1885 Pigsticting organisasi Hoghounting 1889 The downfall of prempeh 1896 The metabele campaign 1897 Sport in war 1900 Notes and Instruction for the south african constabulary 1901 Sketches in Mafeking and East Africa 1907 Yarns for boy scouts 1909 Scouting games 1910 Handbook for girl guides 1912 Boy scouts beyond the sesas 1913 Quick training for war 1914 Indian memoris and My adventures as a spy 1915 Young knight of the empire and the wolf cub’s handbook 1916 Girl guiding 1918 Aids to scoutmastership 1919 What scout can do 1921 An old wolf’s favourites 1921 Life snags and how to meet them 1927 Scouting and Youth movement 1929 Lessons from the Varsity of life 1933 Adventures and accident 1934 Scouting round the world 1935 Adventuring to manhood 1936 African adventures 1937 Birds and beasts of Africa 1938 Paddle your own canoe 1939 More sketches of kenya 1940 Dari buku-buku Baden Powell di atas, setidaknya dari informasi yang terhimpun, ada 12 buku yang mengulas tentang kepanduan dan masih terus dipakai hingga saat ini. Baden Powell yang lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris telah puluhan tahun menjadi militer dan pernah menjadi pemimpin muda ketika usianya baru 26 tahun. “Jalan nyata menuju kebahagiaan ialah membahagiakan orang lain,” itulah kata Robert Stephensons Smyth Baden Powell yang menjadi pegangan kita bersama dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan. cst . 217 152 240 294 456 84 38 466